Kisruh Dualisme dan Konflik Adat Ujung Kerajaan Pagaruyung Rencong Telang, Adirozal Hadir Saat Pelantikan

    Kisruh Dualisme dan Konflik Adat Ujung Kerajaan Pagaruyung Rencong Telang, Adirozal Hadir Saat Pelantikan

    KERINCI, JAMBI - Buntut dari Empat Depati Kerinci menolak keberadaan Adat Ujung Kerajaan Pagaruyung Rencong Telang karena telah mengklaim menguasai tanah Ulayat Adat di Kerinci berbuntut panjang.

    Adat Ujung Kerajaan Pagaruyung Rencong Telang dinyatakan menyesatkan sejarah oleh Empat Depati yang telah melakukan duduk busamo di Desa Pulau Sangkar beberapa waktu lalu.

    Adapun Empat Depati yang duduk basamo, Depati Hatur Bumi Hiang, Depati Biang Sari Pengasi dan Depati Muaro Langkap Tamiai.

    Setelah melakukan duduk busamo Empat Depati dengan hasil menolak keras keberadaan Adat Ujung Kerajaan Pagaruyung Rencong Telang dan menyatakan seruan kepada anak muda untuk ikut serta menolak penyimpangan sejarah Kerinci yang menyesatkan yang diduga dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

    Penolakan tersebut di picu oleh oknum yang merekayasa penyesatan sejarah dan oknum tersebut diduga menakut-nakuti masyarakat dengan laporan ke penegak hukum, hal ini dilakukan karena tujuan mereka mempengaruhi masyarakat tidak tercapai.

    Menariknya Bupati Kerinci Adirozal hadir dalam Pelantikan Adat Ujung Kerajaan Pagaruyung Rencong Telang yang ditolak oleh emapt depati Kerinci ini.
    Bahkan Adirozal juga hadir dalam acara pelantikan Adat tersebut tahun 2017 lalu, dari foto yang ditemukan kerincitime.co.id, Adirozal hadir dalam acara adat tersebut.

    Dilansir dari Bakaba.net, Daulat Yang Dipertuan Raja Alam Minangkabau Pagaruyung Darul Qoror Sultan H. Muhammad Taufiq Thaib Tuanku Maharajo Sakti Yang Bertahta Di Istana Salinduang Bulan Pagaruyung Darul Qoror melantik pengurus adat Depati Rencong Telang Kecamatan Batang Merangin Jambi.

    Pelantikan Pengurus adat depati Rencong Telang yang prosesinya lansung dilakukan Daulat Yang Dipertuan Rajo Alam Minangkabau menandakan bahwa secara historis antara Kerinci dan Minangkabau mempunyai ikatan historis yang sangat kental dan tidak dapat dipisah antara satu dan lainnya.

    Untuk prosesi pelantikan pengurus adat tersebut Daulat Yang Dipertuan Rajo Alam  Minangkabau Pagaruyung Darul Qoror didampingi Rajo Adat dan Rajo Ibadat serta langgam nan tujuah, tanjuang nan ampek, lubuak nan tigo, sapiah balahan, kuduang karatan, datuak nan batujuah dan niniakmamak Pagarayung dan pembesar istano Pagaruyng serta wartawan bakaba.net.

    Rombongan yang dipimpin langsung oleh Daulat Yang Dipertuan Raja Alam Minangkabau Pagaruyung Darul Qoror Sultan H. Muhammad Taufiq Thaib Tuanku Maharajo Sakti bertolak dari istana Silinduang Bulan Pagaruyung pada pukul 17.30 WIB. Meski perjalanan cukup melelahkan karena kondisi jalan yang lubang dan medan yang cukup berat tapi tidak menyurutkan semangat rombongan yang berangkat.

    Setalah melalui medan yang sangat berat, Rombongan Daulat Yang Dipertuan Raja Alam Minangkabau Pagaruyung Darul Qoror akhirnya sampai di kediaman Bupati Kerinci H Adirozal dengan gelar Depati Sungai Langit pada pukul 05.30 WIB, Bupati melakukan penyambutan rombongan raja alam dengan siriah dalam carano, selanjutnya anggota rombongan lansung di antarkan ke hotel, agar dapat beristirahat sejenak sebelum pelaksanaan prosesi pelantikan pengurus adat yang direncanakan pada pukul 10.00 WIB.

    Pada pukul 09.00 WIB Bupati Kerinci Adirozal melakukan ramahtamah dengan rombongan  Daulat Yang Dipertuan Raja Alam Minangkabau Pagaruyung, ramah tamah yang juga diselingi dengan sarapan bersama tersebut terasa sangat hangat karena sambutan Adirozal yang begitu ramah dan terbuka, Pada kesempatan tersebut  sang bupati juga memohon agar rombongan dapat tinggal lebih lama di Kerinci, karena hal itu akan digunakan untuk belajar lebih banyak kepada Rajo Alam.

    Permohonan Depati Sungai Langit tersebut ditolak secara halus oleh Rajo Alam, dengan kecangihan IT, proses belajar dapat dilakukan tanpa harus bertatap muka, tapi bila melalui email, telepon atau media lainnya.

    Setelah usai beramah tamah, rombongan  Rombongan Daulat Yang Dipertuan Raja Alam Minangkabau Pagaruyung Darul Qoror dan rombongan Bupati Kerinci bertolak  kelokasi pengukuhan perangkat adat depati Rencong Telang di atas tanah nan sabingkah ujung kerajaan Pagaruyung.

    Matahari siang itu terasa begitu terik dan menyengat, tetapi ribuan masyarakatTelang Rencong dengan sabar menunggu Daulat Yang Dipertuan Raja Alam Minangkabau Pagaruyung Darul Qoror Sultan H. Muhammad Taufiq Thaib Tuanku Maharajo Sakti beserta rombongan di atas tanah nan sabingkah ujung kerajaan Pagaruyung tersebut.

    Ribuan warga memadati sepanjang jalan menuju halaman mesjid Pulau Sungkar yang merupakan pusat prosesi pelantikan pengurus perangkat adat di bumi lubuk adat pendam pesako tanah sebingkah ujung rantau Pagaruyung Pamuncak jerangkang tinggi ulayat depati rencong telang.

    Prosesi pengukuhan perangkat adat Recong Telang merupakan sebuah alek yang sangat meriah dan besar karena selain dihadiri lansung oleh Daulat Yang Dipertuan Raja Alam Minangkabau Pagaruyung Darul Qoror Sultan H. Muhammad Taufiq Thaib Tuanku Maharajo Sakti beserta rombongan, prosesi adat tersebut baru dilakukan kembali setelah 84 tahun yang lalu.

    Rasa haru dan isak tangis pun tampaknya tidak dapat ditahan oleh petinggi adat Kerinci saat Rajo Alam Pagaruyung Sultan H. Muhammad Taufiq sampai di lokasi sebelum pengukuhan.

    “Sélamat datang tuan Rajo. Sudah lamo kami menanti ini, ” ungkap H Sahril selaku orang tertinggi di lembaga adat Rencong telang yang langsung memeluk Rajo Alam Pagaruyung.

    Acara berlanjut dengan penyisipan keris, penyebutan gelar dan pemangku adat rencong télang.Sebelas orang depati di Tanah Kerinci yang lansung dikukuhkan oleh Rajo Alam tersebut yaitu Depati Telaga Drs. Saukani Azhari ninikmamak Rusmin gelar Rajo Depati, Depati Sangka Supiadi Sa’id ninikmamak Saihu gelar Rajo Batuah dan ninikmamak Kuswadi gelar Rajo Kecik, Depati Agung Drs. Hasimi Nurdin ninikmamak Venus Haris gelar Rajo Mudo dan ninikmamak Ali Iksan gelar Kain Ngabi. Depati Nanggalo Hendri Saputra SE bunga sakaki kembang duo dengan Hamsani Syam ninikmamak Habibi gelar Rajo Magek.

    Depati Kerinci Yusmawi Harun bungo sakaki kembang duo dengan Mayor Purn. Kaiser ninikmamak Ivan Fauzoni SE gelar Rajo Alam. Depati Cahyo Negoro Kiswan Wahid bungo sakaki kembang duo dengan Drs. Hasperi , Msi ninikmamak Mahmuda gelar Mahkota Depati, Depati Suko Baraja Rapial Daud bungo sakaki kembang duo Halim MBA ninikmamak Sazali gelar Mantiko Alam.

    Depati Sentil Kaharudin bungo sekaki kembang duo dengan Drs. Bustanudin ninikmamak Saripudin gelar mandaro depati. Depati Anum Irawadi Uska, SH, MH bungo sakaki kembang dua dengan Murison, Spd, S. Sos, Msi ninikmamak Jon Kenedi gelar Sutan Marajo Lelo, Depati Mudo H. Aldi Abas bungo sakaki kembang duo dengan Indra Jaya S. Pdi ninikmamak Chandra gelar Keluhah Depati dan Depati Permai Arpan Dahlan bungo sakaki kembang duo dengan DR. H. Mahli Zainudin, Msi ninikmamak Solihin gelar Bagindo Rajo Mudo.

    Pada kesempatan tersebut juga dikukuhkan anak timang depati nan berenam yaitu Heri Cipta S. Sos, MH gelar Rajo Mudo Bagindo Sutan Ameh dan Gandi Putra gelar Sutan Bagindo selanjutnya dikukuhkan   Amril Ali sebagai Panglimo Sakti dan hulubalang nan batujuah.

    Prosesi pengukuhan perangkat adat ditandai dengan pemasagan keris oleh H Sahril selaku orang tertinggi di lembaga adat Rencong telang, pemasangan saluak dilakukan lansung oleh Daulat Yang Dipertuan Raja Alam Minangkabau Pagaruyung Darul Qoror Sultan H. Muhammad Taufiq Thaib Tuanku Maharajo Sakti dan Bupati Kerinci DR.  H. Adirozal  gelar Depati Sungai Langit memasangkan Salempang pada masing-masing depati..

    Usai Pemasangan Keris, Saluak dan Salempang di lanjutkan dengan memberitahukan kepada orang ramai tentang pengukuhan para depati, setiap selesai menyebut nama depati maka disambut iyo oleh para hadirin dan selanjutnya para tetua adat setempat juga memukul gong
    Rajo Alam Minangkabau Pagaruyung Sultan H. Muhammad Taufiq Thaib dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas terlaksananya upacara adat yang megah dan meriah.

    Rajo Alam mengatakan upacara ada ini terlaksana berkat kekompakan, kerjasama, dan kemauan keras pucuk adat. Dia mengucapkan selamat atas pengukuhan dan dínobatkan para depati, ninik mamak, anak nan beranam, dubalang nan bertujuh.

    Rajo Alam menyampaikan bagi pemangku adat agar menjalankan tugas dengan amanah. Dalam adat ada sumpah yang tidak bisa dílanggar. Dengan diambil sumpah sebagai tokoh adat agar dapat melaksanakan amanah.

    “Ika saudara tidak menjalankan amanah atau menyimpang maka tunggulah azab dari Allah. Ke atas indak berpucuk, ka bawah undak beraka, ditengah-tengah digirik kumbang. Kalau saudara berkerja dan mampu melaksanakan amanah maka akan selamatlah saudara, ” tegasnya.

    Rajo Alam Minangkabau menyampaikan bahwa para ninik mamak, lembaga adat adáh mitra kerja pemerintah. Fungsi dan tugas diakui dan dihormati negara. “Kita para pemangku adat sampai saat ini msih diakui negara dan dicantumkan dalam kontitusi UUD 1945. Marilah lelestarikan dan mengembangkan adat, ” katanya.

    Kata Rajo Alam, selama ini historis tanah kerinci selalu dikotomikan. Ada yang menyebutkan Kerinci tidak termasuk Minangkabau dan sebaliknya, Minangkabau tak termasuk Kerinci. Ini semua tidakah demikian. “Dalam tambo alam kita disebutkan.

    Kerinci adalah tanah Minangkabau. antara Kerinci dengan Pagaruyung, Kerinci dengan Minangkabau ibarat dua sisi mata uang. dia adalah satu kesatuan yang tak bisa terpisahkan, ” ungkap Rajo Alam yang disambut tepuk tangan óleh Depati Rencong Télang.

    Sedangkan Bupati Kerinci H Adirozal dengan gelar Depati Sungai Langit mengamanatkan agat pemangku adat memegang persatuan berat samo dipikul ringan samo dijinjing. Sélain itu bekerjasama dengan pemerintah dalam membangun daerah.

    Prosesi pengukuhan perangkat adat Rencong Telang ditutup dengan makan bersama di dalam Mesjid tanah nan sabingkah milik kerajaan Pagaruyung. Usai makan bersama rombongan Daulat Yang Dipertuan Raja Alam Minangkabau Pagaruyung Darul Qoror Sultan H. Muhammad Taufiq Thaib Tuanku Maharajo Sakti menuju rumah dinas bupati DR. H. Adirozal  untuk beristirahat sebelum bertolak ke Batusangkar. (tim)

    KERINCI JAMBI
    soniyoner

    soniyoner

    Artikel Sebelumnya

    Oknum Polisi dan Seorang Wanita Diringkus...

    Artikel Berikutnya

    Milad ke-88, Bupati Adirozal Ajak Pemuda...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Bakamla RI Berikan Pertolongan Medis ABK KM Lintas Samudra 2 di Perairan Natuna
    KPU dan Kejati Jambi Gelar Penerangan Hukum untuk Sukseskan Pilkada Serentak 2024
    Cegah Paham Radikalisme, Polri Tekankan Pentingnya Upaya Kontra Radikal 
    Sudirman Apresiasi Kinerja Pelayanan Para Medis di Jambi
    Hendri Kampai: Jika Anda Seorang Pejabat, Sebuah Renungan dari Hati ke Hati

    Ikuti Kami