KERINCI, JAMBI - Peristiwa korban perampokan di Kebun Teh PTPN VI Kayu Aro yang hebohkan warga Kerinci ternyata hanya rekayasa.
Hal tersebut disampaikan Kapolsek Kayu Aro Iptu Jeki Noviardi. Dia mengatakan setelah dilakukan penyelidikan didapatkan fakta bahwa peristiwa perampokan tersebut hanya rekayasa korban, karena terlilit hutang.
"Tujuan korban mengaku di rampok agar tempat yang bersangkutan berhutang kasian serta merasa iba dan mau memberi kelonggaran, " kata Jeki
Dia menjelaskan, pada jam 03.00 wib yang bersangkutan sengaja menuju ke TKP, lalu menjatuhkan sepeda motornya. Satu jam kemudian sewaktu mandor PTP VI lewat dan korban berpura - pura meminta tolong dan mengaku kalau dirinya di rampok.
Baca juga:
Bupati Al Haris Pantau Jembatan Lubuk Bumbun
|
"Atas kejadian tersebut korban Sopian Ananta membuat pernyataan permintaan maaf kepada masayarakat Kerinci dan Sungai Penuh. Karena telah membuat berita bohong (HOAX) yg meresahkan masyarakat umum, " Ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, Warga Kayu Aro, dihebohkan dengan ditemukannya seseorang laki-laki tergeletak di perkebunan teh PTPN VI Kayu Aro, Kerinci, Jumat 30 April 2021. Ia diduga korban perampokan.
Kapolsek Kayo Aro Iptu Jeki Noviardi membenarkan adanya kejadian itu.
"Iya, sampai saat ini masih dilaksanakan penyelidikan oleh anggota unit Reskrim Polsek Kayu Aro, " katanya kepada wartawan, Jum'at (30/4/21).
Dia mengatakan, dugaan perampokan tersebut terjadi sekitar 08.00 WIB, di Jalan Lintas Afdeling E PTPN VI Kayu Aro. "Menurut (pengakuan) korban kerugian sekitar Rp 40 juta, " ungkapnya.(sony)