KERINCI, JAMBI - Konflik sengketa lahan hingga berujung Bentrok antara warga desa Muak dengan desa Semerap menyisakan luka mendalam. pasalnya satu orang warga Semerap kecamatan Danau Kerinci Barat dikabarkan meninggal dunia akibat insiden tersebut.
Korban yang meninggal dunia itu diketahui bernama Awara (40-an) laki - laki warga desa Koto Patah. Kepala desa Koto Tengah kecamatan Danau Kerinci Barat saat dikonfirmasi Indonesiasatu.co.id, Senin (26/10) pukul 18.30 wib membenarkan informasi tersebut.
"Iya benar, korban warga desa Koto Patah, sekarang baru sampai ke dusun, setelah tadi dibawa ke Rumah sakit umum, terus dirujuk ke Jambi, namun sampai di Muara Imat korban meninggal dunia, " jelas kades Koto Tengah.
Saat ditanya apakah jenis peluru yang melukai korban hingga meninggal dunia, kades Koto Tengah hanya mengatakan bahwa berdasarkan informasi yang dia dapatkan dari keluarga dekat korban, peluru menembus hingga bagian belakang kepala korban.
"Saya kurang tau pakai senjata apa, karena bukan bidang saya, tapi informasi yang saya dapatkan dari keluarga korban, sasaran peluru dari kening hingga menembus kepala belakang, informasi ini saya dapatkan dari keluarga dekat korban, " bebernya.
Dijelaskannya, ada 4 orang warga Semerap yang kena tembak, tapi 2 orang yang dirawat serius, salah satunya meninggal dunia.
"Ada 4 orang warga tertembak, 2 orang luka serius, 1 yang meninggal, setau saya Persoalan ini sudah lama, yakni sudah dua tahun yang lalu, " jelas kades.
Diberitakan sebelumnya, Kerinci kembali dilanda konflik antar desa, kali ini terjadi antar desa Semerap kecamatan Danau Kerinci Barat dengan desa Muak kecamatan kecamatan Bukit Kerman.
Informasi yang berhasil dihimpun, sejak Minggu (25/10) hingga Senin siang (26/10) situasi kian mencekam.
Masalah perebutan lahan perkebunan diduga sebagai pemicu, bahkan saat ini Puluhan warga Desa Semerap dengan membawa senjata tajam berupa Tombak dan Parang, sudah berada di perbatasan di Desa Muak.
Dan sebaliknya, warga Desa Muak sudah melakukan pemblokiran jalan dengan menebang kayu besar diletakkan ditengah jalan.
Hingga berita ini dipublis, pihak polres Kerinci belum dapat dikonfirmasi.(sony)