KERINCI, JAMBI - Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Jambi mulai merespon terkait penanganan banjir. Pasalnya, selama dua tahun terakhir penanganan banjir di Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh tak ada sentuhan dalam pengelolaan banjir atau normalisasi Sungai Batang Merao yang melintasi di dua wilayah Kabupaten Kerinci dan Kota Sungaipenuh.
Tepat pada Ulang tahun Kabupaten Kerinci dan Kota Sungaipenuh, Senin (8/11/2021) Tim dari Satuan Kerja (Satker) Pelaksana Jaringan Sumber Air (PJSA) Wilayah Sungai Batanghari meninjau rencana pengelolaan Banjir Sungai Batang Merao.
“Saya ke Kerinci-Sungaipenuh membawa pihak Satker PJSA Wilayah Sungai Batanghari untuk mengecek pengelolaan Banjir di Sungai Batang Merao, mudahan tahun depan bisa dilakukan Normalisasi Sungai atau pengelolaan Banjir, dan kita juga minta dorongan dari bapak H Bakri anggota DPR RI, beliau merespon untuk diusulkan ke Pusat, ” kata Gubernur Jambi Al Haris ketika ditemui wartawan usai mengikuti Rapat Paripurna HUT ke 13 Kota Sungaipenuh.
H Bakri, Anggota DPR RI dari Fraksi PAN mengatakan, pihaknya akan tetap mendorong pihak Balai BWS Sumatra VI Direktorat SDA Kementrian PUPR untuk melakukan penanganan Banjir di Kerinci dan Kota Sungai Penuh.
“Mudah-Mudahan tahun depan dimulainya Normalisasi atau penanganan banjir di Sungai Batangmerao. Untuk itu, mari kita kawan-kawan media, mendukungnya, ” kata H Bakri kepada wartawan tadi malam.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Kerinci Maya Novefri melalui Kabid Sumber Daya Air H Anto mengatakan, pihaknya bersama Kepala Satker PJSA Wilayah Sungai Batanghari telah melakukan survey sejumlah titik Sungai Batang Merao.
“Iya, Kemarin Senin, kita mendampingi Bapak Eris Hendrabuan Kepala Satker PJSA WS Batanghari meninjau Muara Sungai Batang Merao di perbatasan Tanjung Puah-Kumun Debai, Tim dari Satker melakukan pengambilan dukumentasi Vidoe drone. Tim kedua meninjau Sungai Jujun dan Sungai Batang Merao Siulak Deras, ” ungkap H Anton, Selasa (9/11/2021).
H Anto juga mengatakan rencana penanganan Banjir Sungai Batang Merao akan dilakukan pada awal tahun 2022.
“Mudahan-mudahan awal tahun kegiatan penanganan Banjir Sungai Batang Merao dilakukan. Untuk Anggarannya sekitar Rp 14 Milyar dari APBN dengan kegiatan terdiri dari Normalisasi, tembok penahan tebing dan pemasangan beronjong di Muara Sungai Batangmerao, ” jelasnnya.(*/sony)