KERINCI, JAMBI - Dana insentif tenaga kesehatan (Nakes) Covid-19 di RSU MHA Thalib Kerinci belum menemukan titik terang, meskipun telah gencar disorot.
Pasalnya, sejak November 2020 hingga Juni 2021 dana insentif Covid-19 diketahui belum dibayar oleh pemkab Kerinci. Malah Nakes hanya dibuai janji manis akan segera dibayar.
Hal itu disampaikan Sekda Kerinci, Asraf, didampingi Kepala BPKPD, Nirmala, saat jumpa pers di rumah dinas Wakil Bupati Kerinci, Jumat (16/07/2021). Sekda menegaskan, dirinya akan bertnggung jawab terkait insentif nakes tersebut.
"Saya yang akan bertanggung jawab. Beri kami waktu untuk menyelesaikan persoalan tersebut, " ungkap sekda dihadapan awak media.
Asraf menyampaikan akan menyelesaikan persoalan tersebut sesegera mungkin, dan akan dilakukan pencairannya. Itu artinya, apa yang disampaikan oleh Pj sekda itu masih mengambang tanpa adanya kejelasan yabg riil kapan akan dibayar.
"Kita akan upayakan penyelesaian segera, apakah minggu depan, nanti pasti kita selesaikan, " jelasnya.
Ditanya apa yang menjadi persoalan sehingga terjadinya keterlabatan pembayaran insentif sejak November tahun lalu tersebut ? Sekda enggan membeberkan apa yang menjadi kendala.
"Yang jelas, beri kami waktu untuk mencari tau apa yg terjadi. Kita pastikan akan menyelesaikannya, " kata dia.
Lalu awak media juga menanyakan, apakah ada dianggarkan dana insentif untuk nakes ? Mengingat isu yang berkembang, Pemkab tidak menganggarkannya. Sekda juga enggan menjawab secara hamblang. Dia kembali menegaskan, dirinya akan bertanggung jawab.
"Saya tegaskan kembali, bahwa saya akana bertanggung jawab untuk menyesaikan masalah insentif yang mnadek ini, " tegasnya.
Sementara itu, Kepala BPKPD, Nirmala, yang juga hadir, tidak ikut menjawab dan menyampaikan penjelasan. Dirinya mengarakan hanya Sekda yang memberi penjelasan. Padahal leading sektor pengaturan keuangan daerha berada dibawah naungan BPKPD.
Untuk diketahui berdasarkan data yang dihimpun, tenaga nakes yang belum mendapat insentif sebanyak 98 orang, dengan rincian Dokter penanggung jawab pasien 1 orang, dokter jaga isolasi 16 orang, perawat/ bidan jaga isolasi 26 orang, dokter jaga TRIASE IGD 8 orang, Perawat Jaga TRIASE IGD 8 orang, Perawat jaga PONEK IGD 4 orang, Radiografer (petugas jaga Radiologi), 16 orang, Analis (Petugas Laboratorium )13 orang, Apoteker ( Petugas Farmasi) 14 Orang, Nutrisionis (Petugas Gizi) 8 Orang.
Jumlah rupiah yang menjadi beban pemerintah tersebut terbilang tak sedikit, jumlahnya mencapai miliaran rupiah.
"Kami ingin kepastian, kapan insentif kami dibayar. Tugas dan tanggung jawab, sudah kami laksanakan, " ungkap salah seorang nakes saat menggelar aksi di RSU MHA Thalib, Rabu (14/07/2021)) kemarin.(tim)