SUNGAIPENUH, JAMBI - Lembaga Adat Sembilan Luhah Koto Baru menyesalkan tragedi kerusuhan saat blusukan paslon 02 di wilayah adat mereka, Kamis (12/11/2020), menurut lembaga adat, tindakan anarkis saat kampanye itu dilakukan pihak luar, hingga korban berjatuhan.
Informasi yang didapat, Mayoritas korban masyarakat Koto Baru, ada yang mengalami luka - luka, lebam dan ada yang mengalami patah tulang akibat dilempar dengan benda keras, dan Sejumlah rumah warga rusak.
“Kami menyesalkan kerusuhan itu, kampung kami sudah diacak-acak oleh masyarakat luar Koto Baru, ” kata Mangku Ahmad Yani di Balai Adat Koto Baru, Sabtu malam.
Padahal Pemangku Adat Sembilan Luhah Koto Baru sudah mengantisipasi kemungkinan terburuk terjadinya kerusuhan saat kampanye Paslon 02 Fikar Azami-Yos Adrino di daerahnya.
Salah satunya upaya yang dilakukan adalah, meminta kepada Kapolres Kerinci agar menunda jadwal kampanye Paslon 02 di kecamatan Koto Baru, mengingat keamanan di Koto Baru saat ini tidak kondusif, pasca pelecehan terhadap anak Batino mereka saat pembagian makanan di Posko Induk 02 beberapa waktu lalu.
Peristiwa pelecehan anak Batino, kata Ahmad Yani sangat melukai hati masyarakat Koto Baru yang dilakukan tidak manusiawi oleh tim 02.
"Makanan yang dilempar seperti memberi makanan ayam, sementara oknum tim paslon menertawai mereka, terus terang kami tersinggung, ” bebernya.
Ditambahkannya, dari situ lah gejolak penolakan terhadap Paslon 02 Fikar - Yos menguat oleh masyarakat anak jantan dan anak betino Makanya Pemangku Adat turun tangan minta penundaan kampanye Paslon 02 di daerahnya menjelang kondisi normal.
Dikatakan Ahmad Yani, Paslon 02 ngotot, tanggal lalu mereka membawa masyarakat luar masuk wilayah adat mereka. Pihak luar itulah yang disebut - sebut melempari batu ke arah masyarakat Koto Baru dan mengompori massa, sehingga korban berjatuhan.
Aparat keamanan ada disitu. Bahkan Kapolres Kerinci dan Dandim 0417 Kerinci hadir. Mereka berupaya melakukan negosiasi agar pelaksanaan kampanye hari itu ditunda. Tapi tidak digubris dan mereka tetap masuk.
Baca juga:
Tony Rosyid: Ma'ruf Digoyang, Ma'ruf Melawan
|
“Kami murni masyarakat, kami bukan tim 01 maupun tim 02, kami tidak senang kampung kami diacak-acak dan masyarakat kami disakiti apalagi dicederai, ” kata Ahmad Yani yang saat kerusuhan terjadi ada di TKP.
Untuk menindaklanjuti kasus penyerangan ini, Lembaga Adat Sembilan Lurah Koto Baru akan melapor ke Polres Kerinci dan minta kasus ini segera diusut tuntas.
“Siapa penanggungjawab kampanye saat itu. Siapa dalang yang mengompori massa untuk melakukan penyerangan, semuanya kami serahkan sepenuhnya kepada aparat. Tim Paslon 01 atau tim Paslon 02 kah, kami netral disini, ” jelasnya.
Disinggung pernyataan Fikar Azami di Metro TV menyebutkan mereka diserang oleh tim 01, Ahmad Yani mengatakan peristiwa 12 November murni dari masyarakat Koto Baru.
"Tidak perlu menyinggung pihak lain, penolakan yang mereka lakukan karena tidak menginginkan terjadi kerusuhan, kami tahu karakter masyarakat kami, makanya kami redakan dengan memohon adanya penundaan kampanye, Itu saja, " tegas Ahmad Yani.
Ahmad Yani menegaskan agar masalah tersebut Jangan dikait-kaitkan dengan tim Paslon 01.
"Mereka tidak tahu dan tidak terlibat dalam persoalan ini, saya tegaskan, kejadian ini murni masyarakat yang tersinggung oleh perlakuan tidak manusiawi dilakukan terhadap anak Batino kami, ” ungkap Ahmad Yani.
Tokoh Adat lainnya Buzarman minta kepada aparat hukum untuk menindaklanjuti tragedi 12 November, agar tidak berlarut dan masyarakat bisa beraktivitas dengan tenang.
Buzarman juga minta kepada kedua Paslon cawako Sungaipenuh yang berkampanye di daerahnya tidak menyertakan pihak luar.
“Silakan kampanye itu hak mereka karena dilindungi Undang-undang, tapi jangan membawa masyarakat luar, supaya terlaksana kampanye damai, ” kata mantan anggota DPRD Kota Sungaipenuh tereebut.
Tokoh Adat Sembilan Luhah Koto Baru juga minta kepada Paslon tidak memutarbalik fakta yang ada saat kerusuhan terjadi untuk kepentingan mereka, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada aparat hukum untuk mengusut secara tuntas.
Diketahui, saat kampanye di kecamatan Koto baru (12/11/2020), Fikar - Yos telah mengantongi STTP dari pihak Polres Kerinci.
Hingga berita ini diturunkan, Fikar Azami - Yos Adrino belum dapat untuk dikonfirmasi.(tim)