SUNGAIPENUH, JAMBI - Pentas Budaya Sirah Dado OK memang oke. Pentas tahunan yang dibingkis dalam acara Halal Bi Halal Datuk Singarapi Sulah Sirah Dado mampu membius 800 massa yang hadir. Bahkan, sosial media merespons acara bertajuk “Sucikan Hati Untuk Kebersamaan” .
Meski acara terbatas untuk kalangan keluarga. Pengunjung dari luar juga ikut hadir untuk menyaksikan pagelaran budaya yang disemarakkan empat selebirti produk Sirah Dado OK. Hadir Maestro Tale Nasional Tino Maryam, The Legend Rantak Kudo Arwati Ruwai, Duta Batik Provinsi Jambi Dhea Tivani Yola dan Bujang Kota Sungaipenuh Yusuf Parmadi Wansa.
Gedung Nasional Kota Sungaipenuh Sabtu (14/5/2022) jadi saksi bisu. Ratusan massa terbius saat Tino Maryam mengalunkan Tale Nuwai (Tale Panen). Mata massa tertuju ke pentas utama. Mendengar seksama bait pantun yang dilantunkan. Sayang hanya satu pantun, pengendali acara hari itu Devanand Munir menghentikannya.
“Ini hanya permulaan. Nanti kita lanjutkan, ” kata Devanand.
Kemudian giliran Arwati Ruwai yang dipanggil kedepan. Gendang ditabuh, membahana dan saling bertingkah, bersahutan. Lengkingan suara Sang Legend bergema “Ahai…ahai la Ruwai Aeee…” penonton bersorak.
Gerak tangan dan hentakan kaki pun seperti terhipnotis. Sulit dikendalikan dan ingin bergerak mengikuti tabuhan gendang dan lantunan pantun dari Sang Legen. “Dusun Tanja Dusun Rampeh, Jalaoa luhauh Dusun Awo, Kamai datea sahai ineh, karno rindau sanok sadaro.”
Baca juga:
7 September , H. Mashuri Genap 63 Tahun
|
Giliran dua milineal yang tampil. Dhea Tivani Yola sang Duta Batik Provinsi Jambi kaloborasi pertama kali dengan Bujang Kota Sungaipenuh Yusuf Parmadi. Keduanya tampil apik dan memukau. Mengenakkan Batik Incung Sungaipenuh, bergerak di catwalk seperti model profesioanl membuat para milenial terkesima dan melongo. “Wouw cantik dan ganteng, ” ujar penonton milenial.
Luar biasa, empat seleb yang ditampilkan adalah sedarah Sirah Dado. Makanya, silaturrahmi hari itu jadi seru. Ditampilkan juga atraksi Ambung Gilo yang terasa aneh bagi penonton, juga membuat seru suasana. Penonton silih berganti ingin ikut terlibat memegang Ambung. Dan mereka bergembira, saat Ambung tak bisa dikendalikan. Melenggang seperti orang gila.
Atraksi budaya lainnya, Sike, Tale, Tari Asek dan kesenian menarik lainnya. “Pokoknya seru. Kemasan acara mantap. Silaturrahmi jalan, hiburannya oke. Pokoknya Sirah Dado OK lah, ” ujar Gustifa Herlinda.
Ketua Pelaksana Dt Devanand Munir mengatakaan Pentas Budaya Sirah Dado OK pada intinya adalah ajang silaturrahmi keluarga besar Datuk Singarapi Sulah Sirah Dado. Alhamdulillah, katanya undangannya ramai. Dari absen yang diterima jumlah penonton mencapai 800 lebih.
Semua yang hadir adalah sedarah. Anak cucu Datuk Singarapi Sulah Sirah Dado Dusun Empih. Mereka menyebar baik di Dusun Empih, Sungai Ning, Talang Lindung, Pondoktingi, Sungaipenuh, Dusun Baru dan Rawang dan Tanjung.
Ninik Mamak Adat Datuk Singarapi Dt Jamiral SAP merasa terharu dengan prosesi pentas budaya Sirah Dado OK. Ninik Mamak dan pemangku Adat diarak dengan Sike. Ninik Mamak Adat hari itu disanjung dan dimuliakan. “Saya merasa terharu dan tersanjung. Moga kedepan jalinan silaturrahmi ini tetap jalan, ” kata Dt Jamiral.
Dia mengatakan Dusun Empih kaya dengan budaya. Makanya even pentas budaya, halal bi halal dan even bergengsi kearifan local yang ditonjolkan.
Ketua Lembaga Adat Wilayah Dusun Baru Dpt Khaidir juga tersentuh dengan kekompakan anak cucu Datuk Singarapi Sulah Sirah Dado. Jumlahnya yang besar ratusan, bahkan ribuan, tapi kompak. Ini dibuktikan dengan hadirnya mereka di acara tahunan Halal Bi Halal. (Sony)