SUNGAIPENUH, JAMBI - Tingginya antusias masyarakat untuk memenangkan Ahmadi-Antos, Cawako-Cawawako Sungaipenuh dengn Nomor urut 1 (Satu) nampaknya menjadi momok bagi oknum yang tidak menerima fakta.
Terlebih lagi disetiap agenda yang dihadiri AZAS warga selalu terlihat membanjiri acara tersebut.
Baca juga:
Tony Rosyid: Ma'ruf Digoyang, Ma'ruf Melawan
|
Sebut saja fakta yang yang secara logika tidak mungkin terbantahkan, seperti sangat tingginya antusias warga disetiap acara yang digelar AZAS, tidak peduli hujan maupun panas lautan manusia senantiasa tercipta untuk menggemakan AZAS.
Namun kenyataan ini tetap saja dipelintir yaitu dikatakan ribuan massa yang hadir adalah massa bayaran. Sontak saja hal ini terbantahkan dengan mentah-mentah oleh warga sendiri. Karena warga mengakui kehadiran mereka adalah kehadiran yang ikhlas dan tidak ada embel-embel apapun.
"Kita lihat sendiri bahwa disetiap acara AZAS selalu menanyakan apakah yang hadir adalah massa bayaran. Lalu massa menjawab tegas bahwa mereka hadir dengan suka-rela tidak dibayar sepeseepun", ujar Ori yang merupakan relawan AZAS.
Berikutnya tudingan dzalim coba dilemparkan kembali, lagi-lagi tudingan bohong tersebut dilakukan oleh diduga oknum yang tidak menyenangi AZAS. Seperti issu calon boneka, mantan narapidana hingga issu AZAS dikatakan sebagai dalang penolakan warga terhadap paslon lain.
Lagi dan lagi, issu tersebut terbantahkan dengan sendirinya. Malah terbantahkan dengan mentah-mentah karena selain warga ramai-ramai menolak tudingan yang sengaja dilontarkan untuk meredupkan kecintaan mereka terhadap AZAS tersebut.
Bantahan juga mengalir dari orang atau pihak yang disebut-sebut dalam issu bohong yang diduga sengaja diciptakan. Seperti bantahan dari sekjen DPP Berkarya yang telak membantah beralih dukungan dan menolak tegas AZAS dikatakan sebagai calon boneka.
Berikutnya, warga Koto Baru yang secara gamblang menolak keras aksi penolakan mereka terhadap paslon lain dikait-kaitkan dengan AZAS. Malah mereka mengakui mereka menolak dikarenakan faktor lain, yaitu atas dasar kemanusiaan karena anak batino mereka diperlakukan dengan tidak manusiawi oleh oknum tim paslon lain.
Baca juga:
Basis Fikar Azami - Yos Adrino Jebol
|
"Kami lebih kenal AZAS, kami lebih tahu siapa AZAS. Percuma kampanye hitamkan beliau karena kami sudah sepakat untuk memenangkan beliau. Itu harga mati", ujar FR yang merupakan warga Sungaipenuh.
Penutup, Ahmadi Zubir dalam setiap orasinya menegaskan agar relawan AZAS tetap fokus pada pemenangan AZAS, jangan terprovokasi dengan issu bohong dan tetap kedepankan Etika dalam berjuang.
"Saya berharap agar relawan sekalian tetap fokus pada pemenangan kita. biarlah orang lain menuding, menghujat bahkan memfitnah kita dengan berbagai issu yang tidak benar, namun kita tetap kedepankan etika dan sopan santun. Kita do'akan saja supaya oknum yang melakukan hal tersebut dibukakan hatinya untuk memilih AZAS 9 Desember nanti', tandasnya.(tim)